--> Skip to main content

Kolom iklan

Silikon Cair Untuk Mesin Bukan Untuk Manusia!

Demi kecantikan kadang-kadang wanita lupa akan resiko yang harus dihadapinya. Banyak sekali tawaran untuk tampil cantik di media-media dengan variasi harga yang ditawarkan. Salahsatunya adalah penggunaan silikon untuk penampilan anda. Berhati-hatilah, Silikon cair untuk mesin bukan untuk manusia!, Banyak kalangan yang memasang bukan silicon standar yang layak untuk kesehatan. Banyak sekali kejadian hanya untuk tampil cantik, berbagai cara rela dilakukan kaum wanita. Tergiur janji cantik secara instan dan murah, akhirnya tak sedikit wanita yang melakukan suntik silikon cair. Dampaknya sangat berbahaya, karena silikon cair bukanlah untuk manusia melainkan mesin. Sedemikian perlunyakah untuk sekedar tampil cantik?

Silikon merupakan unsur bentukan alam yang mempunyai bermacam-macam rantai kimia. Jika rantai kimia tersebut berubah, maka tidak bisa lagi digunakan untuk tujuan medis.

"Silikon cair bukan untuk orang tapi mesin, karena rantainya sudah berubah," tegas dr. Irena Sakura Rini, MARS, SpBP-Re, Sekjen Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI), dalam acara Temu Media 'Keselamatan Pasien dalam Bedah Plastik: Apa yang Harus Dicermati dalam Memutuskan Tindakan Bedah Plastik?', di Gran Melia Hotel, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Kamis (2/5/2013).

Karena berbentuk cair, kebanyakan silikon cair akan masuk ke tubuh dengan cara disuntik. Efeknya memang instan dan harganya lebih murah karena proses penyuntikkan berlangsung sangat singkat. Tapi efek sampingnya bisa sangat merugikan, bahkan bisa menyebabkan kematian.

"Itu silikon cair langsung disuntik ke hidung, langsung deh mancung. Bayarnya cuma 100 ribu. Tapi 3 tahun kemudian, hidungnya akan jatuh karena gravitasi bumi. Nah, baru orang-orang ini mencari dokter bedah plastik," tambah dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta.

Seringkali setelah tubuhnya menjadi 'amburadul' akibat silikon cair, pasien baru mencari bantuan dokter bedah plastik. Padahal diakui dr Ira, untuk menangani kasus seperti ini tidaklah mudah dan kebanyakan hasilnya tidak bisa kembali normal.

"Ibaratnya, pas datang pasien yang hidungnya panjang-panjang, kalau ada pasien lain mending yang lain aja. Karena itu memang tidak mudah. Dan tidak ada hidung yang selamat (akibat silikon cair)," jelasnya.

Untuk itu, dr Ira menghimbau agar masyarakat tidak mudah tergiur janji-janji manis yang bisa membuat wajah cantik secara instan. Terlebih bila bukan dilakukan oleh dokter bedah plastik yang legal.

Ingatlah wahai sahabat pembaca, kecantikan itu lebik baik secara alamiah misalnya dari pola hidup sehat dan lebih sempurna lagi bila datangnya dari hati. 
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.