--> Skip to main content

Kolom iklan

PERBEDAAN BERUSAHA MENJADI BENAR DAN MERASA BENAR SENDIRI

Antara Berusaha Menjadi Benar dan Merasa Benar - Media sosial dewasa ini telah berkembang menjadi santapan bacaan sehari-hari bahkan melebihi kapasitas surat kabar dan majalah. Berbagai informasi dan hiburan bisa kita baca tiap hari termasuk opini, pendapat dan berita. Keburukan media sosial adalah tumbuhnya ego dan gengsi dari tiap netizennya. Inilah yang berbahaya. Apakah itu? Setiap orang merasa benar! Merasa penting dan merasa serasa artis! Inilah fenomena media sosial. Ada sebuah perbedaan besar yang terjadi yaitu perbedaan antara berusaha menjadi benar dan merasa benar sendiri. Cobalah perhatikan. Bagi anda yang memiliki kelapangan hati dan kebesaran jiwa pasti bisa melihat perbedaan ini. Kebijaksanaan tumbuh dari hati dan jiwa yang besar dan bersih.        
merasa benar dan berusaha benar

Ingatlah nasihat ini bahwa Berusaha Menjadi “Benar” itu penting, namun “Merasa Benar Sendiri” itu tidak baik. Benarkah seperti itu coba kaji pernyataan dan faktanya di bawah ini

Kearifan” akan membuat seorang berusaha menjadi Benar, tetapi “bukan” Merasa Benar Sendiri.

Perbedaan “Orang yang Berusaha Menjadi Benar” dan “Orang Yang Merasa Benar Sendiri”:

Orang yang Berusaha Jadi Benar, “tidak akan berpikiran” bahwa ia adalah yang “paling” benar.Sebaliknya” orang yang “merasa benar sendiri”, di dalam pikirannya hanya dirinyalah yang “paling” benar.

Orang “yang Berusaha jadi Benar”, bisa “menyadari” kesalahannya. Sedangkan Orang yang “Merasa Benar Sendiri”, merasa “tidak perlu untuk Mengaku Salah”.

Orang “yang berusaha jadi Benar”, setiap saat akan “introspeksi” diri dan “bersikap Rendah Hati”.Tetapi” Orang yang “Merasa Benar sendiri”, merasa “tidak perlu introspeksi”, Karena merasa “paling benar”, mereka cenderung “Tinggi Hati”.

Orang “yang berusaha jadi Benar” memiliki “Kelembutan Hati”. Ia dapat “menerima masukan” dan “kritikan”dari siapa saja, “sekalipun itu dari anak kecil”. Orang Yg “Merasa Benar Sendiri”, “Hatinya Keras” Ia “sulit” untuk menerima nasihat dan masukan apalagi “kritikan”.

Orang “yang berusaha jadi Benar” akan selalu “Menjaga Perkataan dan Perilakunya”, serta berucap Penuh “Kehati-hatian”. Orang yang “Merasa Benar Sendiri” : berpikir, berkata, dan berbuat “sekehendak hatinya, tanpa “pertimbangan atau mempedulikan perasaan orang lain”

Pada akhirnya, orang “yang berusaha jadi Benar” akan “dihormati, dicintai dan disegani oleh hampir semua orang”

Sedangkan orang yang “Merasa Benar Sendiri” hanya akan “disanjung oleh mereka yg berpikiran sempit, dan yg sepemikiran dengannya, atau mereka yang hanya 'sekedar ingin memanfaatkan' dirinya”.

Mari terus memperbaiki diri untuk bisa Jadi Benar, agar tidak selalu Merasa Benar Sendiri”.
Bila kita sudah termasuk tipe Orang yg Berusaha Jadi Benar, tetaplah dalami Kebenaran dan selalu Rendah Hati”

Semoga bermanfaat buat diri Kita masing-masing dan Menginspirasikan hal-hal yang baik dan benar bagi Kehidupan Kita semua...
Aamiin Yaa Rabbal Alaamiin...
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.