--> Skip to main content

Kolom iklan

HUJAN METEOR DI BULAN APRIL 2010

Ada kabar menakjubkan di bulan ini, kesempatan menyaksikan hujan meteor di bulan April 2010 ini sangat sayang kalau kita lewatkan. Karena untuk melihat hujan meteor atau bintang jatuh ini, tidak perlu menggunakan teropong atau alat bantu apapun. Bahkan, masyarakat bisa menyaksikannya dengan mata telanjang dari atap rumah. 


"Mulai malam ini tepat pukul 24.00 WIB, Jumat (16/4/2010) sampai sepuluh hari ke depan, Senin (26/4/2010), masyarakat masyarakat dunia bisa melihat keindahan bintang jatuh. Hal ini terjadi karena pergerakan bumi akan melintasi ekor debu tersebut. Bagian yang menghadap ekor debu itu akan terlihat seperti hujan meteor.

"Untuk melihat bintang jatuh ini tidak diperlukan alat atau posisi khusus, dari atap rumah pun bisa. Asalkan langitnya cerah," ujar Kepala Observatorium Boscha Hakim Luthfi Malasan ketika dihubungi detikbandung melalui telepon Kamis (15/4/2010).
Menurut, Hakim, melihatnya cukup dengan mata bugil saja. "Kalau pakai teropong malah sulit," paparnya.
Hujan meteor itu juga bisa disaksikan dengan jelas oleh penduduk bumi di belahan utara.

“Nanti malam mungkin meteor yang memasuki Bumi baru sedikit, hanya satu atau dua saja yang melintas. Kami perkirakan puncaknya tanggal 21 April nanti,” ucapnya.

Ia menjelaskan meteor tersebut pernah melintas pada 1993 lalu. Masyarakat saat itu dapat melihat hujan meteor di arah timur laut mulai dari pukul 10 malam hingga pukul 3 pagi. .
“Jika dibandingkan dengan hujan meteor Leonid pada November lalu tidak terlalu besar,” ujarnya.

Namun, karena cuaca Indonesia sudah memasuki musim kemarau, hujan meteor kali ini lebih dapat dilihat. Tidak tertutup mendung.
Sayangnya Observatorium Boscha tidak terbuka untuk masyarakat yang ingin mengamati langsung hujan meteor. Menurutnya untuk hujan meteor kali ini observatorium Boscha fokus untuk penelitian.

”Tidak ada kegiatan untuk umum karena fokus untuk penelitian saja,” ujarnya.
“Hujan meteor turun dekat di rasi Lyra. Ekor komet thatcher berada di rasi Lyra,” ujar Kepala Observatorium Boscha Hakim Luthfi Malasan ketika dihubungi, Kamis 15 April 2010.

Menurutnya, hujan meteor dapat dilihat mulai pada jam 22.00 malam ini. Hujan meteor awalnya sedikit demi sedikit. Puncaknya diperkirakan pada 21 April 2010.

inilah lokasi meteor lyrid yang dimaksud



Sumber berita VivaNews
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.