Skip to main content

Keunikan Game Angry Bird Berdasarkan Data Dan Fakta

Udah pernah main Game Angry Bird khan??.. awalnya sih selewat aku nganggap enteng game ini. "game apaan ini? game anak-anak banget!.. eh ternyata setelah dicobain asyik juga dan masih main deh sampai sekarang. Setelah mencari tau ternyata keunikan game angry bird berdasarkan data dan fakta memang disukai banyak orang. Apa sih penyebabnya?.. denger-denger sih ternyata salah satu resep sukses yang bisa dicoba jika ingin membuat mobile game adalah menggunakan karakter binatang. Tidak percaya?

Tengok kesuksesan Snake, permainan ponsel paling tenar pada akhir tahun 1990-an dan pada awal 2000-an. Sejak diperkenalkan Nokia pada tahun 1997, Snake tercatat telah dimainkan di lebih dari 350 juta perangkat bergerak.

Contoh lain yang paling aktual ialah Angry Birds. Siapa yang menyangka casual game yang menggambarkan “pertarungan” antara sekelompok burung dan babi berwarna hijau ini akan begitu populer? Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa sekalipun begitu mengakrabi game ini. Berbagai pernak-pernik berbau Angry Birds–baik yang asli maupun palsu–juga ikut laris manis.

Mengapa Angry Birds bisa sedemikian menggiurkan, bahkan sampai membuat kecanduan? Dr. Michael Chorost Ph.D. memiliki penjelasan ilmiahnya. Menurutnya, Angry Birds adalah sebuah mahakarya adiktif karena sifatnya yang simpel (mudah dipelajari), realistis, menghibur, dan memberi imbal balik.

Angry Birds mampu memanipulasi sistem dopamin di otak manusia yang bereaksi saat seseorang melakukan tindakan sambil mengharapkan imbalan/hadiah. Momen ini dialami pengguna Angry Birds setelah menerbangkan burung. Imbal baliknya berupa kayu yang hancur, babi yang meledak, dan teriakan burung-burung. Chorost menyebut aksi penghancuran ini sebagai “kenikmatan primitif”. Inilah yang merangsang sistem dopamin otak bekerja sekaliguskan menimbulkan rasa penasaran dan ketagihan.

Pada bulan Desember 2011 lalu, Angry Birds merayakan ulang tahun keduanya.
Saat pertama diluncurkan pada akhir 2009, game ini masih eksklusif untuk iOS. Namun, sekarang game ini hadir di banyak platform, termasuk Android, Windows Phone 7, webOS, PSP, Mac, Windows, Facebook, dan Google Chrome. Yang terbaru, Angry Birds kini bisa ditemui di ponsel Nokia Asha 300 dan 303.
Rovio Mobile, mobile game developer asal Finlandia, mengembangkan Angry Birds dari sketsa tim kreatif berupa karakter burung (tanpa sayap dan kaki) yang sedang marah. Ide menjadikan babi sebagai karakter musuh terinspirasi dari wabah swine flu (H1N1) yang kala itu sedang hangat dibicarakan. Di Eropa, virus H1N1 umumnya menyebar lewat perantara babi sehingga kerap disebut “flu babi”. Sementara itu, di Asia, penyakit ini lebih dikenal sebagai “flu burung”.

Sebelum mencatat kesuksesan besar dengan Angry Birds, Rovio Mobile sudah merilis 51 judul mobile game. Diperlukan delapan bulan untuk menyelesaikan game ini karena saat itu, prioritasnya masih rendah. Tim pengembangnya hanya terdiri dari empat orang. Biaya yang dibutuhkan pun cuma US$136 ribu.
Namun, dari modal sekecil itu, Angry Birds berkontribusi besar terhadap melambungnya nilai perusahaan Rovio Mobile yang saat ini ditaksir sekitar US$1 miliar.

Begitu teman-teman.. udahan dulu deh bacanya. sekarang saatnya main game lagii.. hehehe :)
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.