Resiko Minuman Isotonik Berlebihan
Disaat kita lelah, letih karena aktifitas sehari-hari
rasanya memang menyegarkan minum minuman isotonic. Selain itu kita juga
terbiasa dibombardir iklan betapa bergunanya minuman sports drink atau isotonik.
Berhati-hatilah sahabat pembaca karena ternyata resiko minuman isotonik
berlebihan berbahaya bagi kesehatan. Jangan mudah tertipu Pencitraannya iklannya,
mengganti cairan tubuh yang hilang dalam waktu sekejap. Cobalah untuk menyimak seberapa besar manfaat
minuman isotonik dan resiko minum minuman isotonik bila dikonsumsi berlebihan.
Ada pula iklan yang
mengatakan, ion di dalam isotonik mampu menjaga kelembapan kulit dan tubuh
lebih baik daripada air biasa. Kehilangan dua persen cairan tubuh akan
menurunkan stamina dan konsentrasi.
Begitu pentingkah minuman isotonik bagi tubuh? Tentu itu
bukan masalah kalau Anda meminumnya setelah beraktivitas berat. Sebaliknya,
jika diminum tapi Anda tidak beraktivitas, maka minuman isotonik malah berisiko
mendatangkan bencana!
Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut
Pertanian Bogor, Fransiska Rungkat Zakaria mengingatkan isotonik tidak bisa
dikonsumsi sembarangan karena minuman ini mengandung garam natrium (NaCl).
Setiap garam yang dilarutkan dalam air, kata Fransiska, pasti akan berubah
menjadi ion Na dan ion Cl.
Apabila berlebihan, kadar garam dalam tubuh akan menyebabkan
tekanan darah tinggi atau hipertensi. Bila sudah kena hipertensi, tinggal menunggu
saja bagian tubuh mana yang jebol duluan, kata Fransiska.
Ia mengingatkan, dalam kondisi normal, tubuh orang dewasa
hanya memerlukan 2,3 gram natrium per hari, sedangkan klorida hanya 50-100 mg.
Pada anak-anak, kebutuhan dua zat itu lebih sedikit dibandingkan dengan orang
dewasa.
Karena itu, pada kondisi normal, kita tidak perlu lagi
mengganti cairan tubuh dengan isotonik, kata Fransiska. Menurutnya, isotonik
lebih cocok dikonsumsi atlet yang menggeluti olahraga berat.
Pendapat hampir senada juga dilontarkan Dr. dr. Inge
Permadhi, MS, SpGK, Unit Jejaring dan Humas IHWG (Indonesian Hydration Working
Group). Menurutnya, selain garam minuman isotonik juga mengandung gula.
"Kalau gula tidak dibakar akan berubah menjadi lemak. Lemak yang menumpuk
dapat menyebabkan obesitas," jelas Inge. "Sebaiknya minuman isotonik
diminum jika Anda baru saja melakukan aktivitas yang berat dan ekstrem,
mengeluarkan banyak natrium lewat keringat."