Antibiotik TBC - Rifampisin
Penyakit TBC sampai saat ini tetap merupakan penyakit yang harus diwaspadai. Alternatif obatnya adalah memakai antibiotik TBC - Rifampisin. Rifampisin adalah sejenis obat antibiotik yang dipergunakan untuk mengobati infeksi bakteri penyebab TBC. antibiotik TBC - Rifampisin ini sering direkomendasikan untuk dipakai untuk pengobatan tuberculosis (TBC). Obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi setelah terjadi kontak dengan orang lain yang menderita infeksi serius. Obat ini harus didapatkan dengan resep dokter.
Cara kerja Antibiotik Rifampisin adalah dengan membunuh bakteri yang menyebabkan infeksi. Caranya obat ini akan menonaktifkan enzim bakteri yang disebut RNA polimerase. Bakteri penyebab TBC menggunakan RNA polimerase untuk membuat protein dan untuk menyalin informasi genetik (DNA) mereka sendiri. Tanpa enzim ini bakteri tidak dapat berkembang biak dan bakteri akan mati. Hal ini tidak jauh berbeda dengan konsep antibiotik pada umumnya.
Indikasi Rifampisin
1. Tuberkulosis (TBC)
2. Leprosy
3. Legionnaire's disease
4. Brucellosis
5. Infeksi stafilokokus
Kontraindikasi Rifampisin
1. Hipersensitif terhadap golongan obat ini
2. Penyakit kuning (jaundice)
3. Severe hepatic disease
Dosis
Bisa diberikan melalui mulut (per oral) atau infus IV
1. Tuberkulosis (TBC)
a. Dewasa
10 mg/kg sehari atau 2-3 kali seminggu - Max: 600 mg/hari
b. Anak
10-20 mg/kg sehari atau 2-3 kali seminggu - Max: 600 mg/hari
c. Pada pasien dengan kerusakan hati - Diperlukan pengurangan dosis
2. Leprosy
a. Dewasa - 600 mg sekali sebulan
b. Anak 10-14 tahun - 450 mg sekali sebulan
c. Anak <10 tahun - 300 mg sekali sebulan
d. Pada pasien dengan kerusakan hati - Diperlukan pengurangan dosis
3. Legionnaire's disease
a. Dewasa, 600-1200 mg sehari, dalam dosis terbagi.
b. Pada pasien dengan kerusakan hati, Diperlukan pengurangan dosis
4. Brucellosis
a. Dewasa, 600-1200 mg sehari, dalam dosis terbagi
b. Pada pasien dengan kerusakan hati, Diperlukan pengurangan dosis
5. Infeksi stafilokokus
a. Dewasa
600-1200 mg sehari, dalam dosis terbagi
b. Pada pasien dengan kerusakan hati, Diperlukan pengurangan dosis
Sumber: netdoctor, patient.co.uk, emc