Tips Cara Mencegah Resiko Diabetes
Dewasa ini penyakit jantung dan diabetes seringkali kita temui di sekitar kita. Entah itu saudara, tetangga atau relasi kita. Pola hidup sehat jelas harus kita benahi. Oya di bawah ini ada tips cara mencegah resiko diabetes. Tentunya lebih baik mencegah daripada mengobati bukan? Dikatakan bahwa saat ini penyakit diabetes tampaknya telah menjadi epidemi di dunia. Kenapa? inilah akibat semakin menyimpangnya pola makan dan pola hidup masyarakat dunia.
Risikonya? jelas bikin repot dan derita bagi penderitanya. Bagaimana sebaiknya menurut para dokter?
Oleh karena itu para ilmuwan berlomba untuk menemukan
berbagai faktor dan metode yang bisa dimanfaatkan untuk mencegah dan mengobati
penderita penyakit tersebut.
Salah satunya ditunjukkan sebuah studi baru dari Thailand
yang menunjukkan bahwa kandungan dalam bumbu utama kari yaitu kunyit dapat
membantu menjauhkan diri Anda dari risiko penyakit yang mempengaruhi gula darah
tersebut.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care
tersebut menemukan bahwa orang-orang yang tergolong dalam kelompok pradiabetes
dan mengonsumsi kapsul kurkumin, senyawa yang ditemukan di dalam kunyit,
berisiko terserang penyakit diabetes tipe 2 lebih kecil dibandingkan penderita
yang tidak minum kapsul tersebut.
"Studi ini mendemonstrasikan bahwa campur tangan
kurkumin pada populasi pradiabetes mungkin bisa saja bermanfaat," kata
peneliti.
Studi ini melibatkan 240 penderita pradiabetes yang diminta
untuk mengonsumsi kapsul kurkumin ataupun plasebo selama 9 bulan. Peneliti
mengikuti perkembangan partisipan pada bulan ke-3, ke-6 dan ke-9.
Pada bulan ke-9, 16,4 persen partisipan yang mengonsumsi
plasebo justru mengidap diabetes tipe 2. Sebaliknya pada kelompok partisipan
yang mengonsumsi kurkumin tak ada satupun yang terserang diabetes.
Namun selain kari, ada juga bahan makanan dan faktor lain
yang bisa mempengaruhi risiko diabetes Anda.
Untuk lebih jelasnya, simak pemaparan singkatnya seperti
dilansir dari huffingtonpost, Kamis (2/8/2012) berikut ini.
1. Makan Keju
Meskipun reputasi kesehatan dari keju kurang begitu bagus, namun
studi terbaru yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition
menunjukkan bahwa penggemar keju sebenarnya berisiko terkena diabetes 12 persen
lebih rendah dibandingkan orang yang tidak suka makan keju.
Selain itu, orang yang lebih banyak makan keju, susu
fermentasi dan yogurt dalam studi ini berisiko terserang diabetes lebih rendah
daripada orang yang konsumsi ketiganya namun porsinya lebih sedikit.
2. Makan Kacang
Peneliti dari Louisiana State University Agricultural Center
menemukan bahwa orang-orang yang rutin makan kacang seperti pistachio, walnut,
almond dan kacang mede memiliki risiko diabetes tipe 2 lebih rendah, sama
halnya dengan penyakit jantung dan sindrom metabolik lainnya.
Peneliti juga menemukan bahwa konsumsi kacang dapat
menurunkan tingkat 'penanda' peradangan yaitu C-reactive protein (yang sering
dikaitkan dengan penyakit jantung dan kondisi kronis lainnya) dan sebaliknya
meningkatkan kadar kolesterol 'baik'.
Lebih dari itu, orang yang rutin makan kacang-kacangan memiliki
indeks massa tubuh (BMI) yang lebih rendah dibandingkan orang yang tidak
melakukannya. Studi ini telah dipublikasikan dalam Journal of the American
College of Nutrition.
3. Jalan Kaki
Meluangkan waktu sejenak untuk berjalan kaki setiap harinya
akan menurunkan risiko diabetes pada orang-orang yang berisiko tinggi terkena
diabetes akibat jarang berolahraga.
Peneliti dari University of Washington dan University of
Pittsburgh menemukan bahwa orang yang paling banyak berjalan kaki dalam studi
yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care ini memiliki risiko diabetes 29
persen lebih rendah dibandingkan mereka yang jalan kakinya paling sedikit.
4. Makan Apel dan Bluberi
Menurut American Journal of Clinical Nutrition, pemakan
buah-buahan seperti apel, pir dan bluberi memiliki risiko diabetes tipe 2 lebih
rendah. Hal ini karena studi yang didasarkan pada pola makan dari 200.000
partisipan ini menemukan bahwa buah-buahan semacam ini mengandung antosianin.
5. Istirahat Cukup
Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari Children's
Hospital of Philadelphia dan dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care
menunjukkan bahwa remaja obesitas yang mendapatkan waktu tidur yang memadai
memiliki risiko diabetes tipe 2 yang lebih rendah. Dalam studi ini, peneliti
melibatkan 62 remaja obesitas.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa tidur antara 7,5-8,5 jam
semalam dapat menstabilkan kadar glukosa dalam darah. Namun tidur melebihi atau
kurang dari jam itu justru menyebabkan peningkatan kadar glukosa.
6. Makan Buah dan Sayuran yang Bervariasi
Makan berbagai jenis buah dan sayuran juga bisa menurunkan
risiko penyakit diabetes tipe 2.
Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetes Care
dan melibatkan 3.704 orang tersebut, peneliti menganalisis perbedaan dari
seberapa banyak buah dan sayuran yang dimakan dan seberapa bervariasi buah dan
sayuran yang dimakan terhadap status penyakit diabetes tipe 2 partisipan.
Hasilnya, partisipan yang makan paling banyak jenis buah dan
sayuran berisiko terserang diabetes lebih rendah.
7. Minum Kopi
Peneliti dari China baru saja menemukan bahwa kopi bisa
menghentikan protein yang dikaitkan dengan perkembangan diabetes tipe 2 di
dalam tubuh atau sama halnya dengan menurunkan risiko penyakit tersebut.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and
Food Chemistry itu menunjukkan bahwa hal ini karena kopi mengandung tiga
komponen khusus yang mampu menurunkan risiko diabetes yaitu kafein, asam
klorogenik dan asam kafein.
Berdasarkan tulisan mbak Rahma Lillahi Sativa