Skip to main content

Mencegah Perokok Kumat Dengan Gambar Seram Bungkus Rokok

Bagi mantan perokok ternyata terbukti sulit melupakan rokok dan godaan untuk kembali merokok sangat tinggi. Berbagai hal dilakukan untuk membantu mereka yang ingin berhenti merokok. Salah satunya mencegah perokok kumat dengan Gambar seram bungkus rokok. Dalam kemasan bungkus rokok tergambar foto-foto akibat dari merokok. Seperti apa ya gambar-gambar seram dalam bungkus rokok tersebut?.. kita lihat yuk..
Kabar terakhir yang kudengar.. Gambar peringatan bahaya merokok pada bungkus rokok akan diterapkan di Indonesia. Penelitian menemukan bahwa gambar peringatan yang mengerikan tersebut dapat membantu mantan perokok menahan dorongan agar tidak merokok lagi.

Sampai saat ini, bukti penelitian menunjukkan bahwa gambar peringatan kesehatan pada bungkus rokok dapat mencegah orang yang mulai merokok serta remaja yang coba-coba merokok enggan membeli produk tembakau itu. Namun penelitian masih belum menemukan apakah peringatan tersebut dapat membantu mantan perokok tetap menghentikan kebiasaanya.
gambar seram dalam bungkus rokok

Para peneliti menganalisis data dari survei tahun 2002 - 2009 terhadap hampir 2.000 orang mantan perokok. Survei ini dilakukan untuk memantau keberhasilan Tobacco Control, kebijakan pengendalian tembakau di 4 negara yaitu Kanada, Australia, Inggris dan Amerika Serikat.

Para peneliti ingin mengetahui sejauh mana peringatan kesehatan pada bungkus rokok ini mempengaruhi mantan perokok dan apakah peringatan tersebut berkaitan dengan tingkat kekambuhan yang lebih rendah.
Sejak tahun 2000 di Kanada, gambar peringatan yang diberikan mencakup separuh permukaan kemasan, baik di bagian depan maupun belakang. Di Australia, kebijakan ini diperkenalkan pada tahun 2006 dan mencakup 30% bagian depan dan 90% bagian belakang kemasan.

Inggris telah mencantumkan tulisan tentang bahaya merokok sebesar 30% bagian depan dan 40% bagian belakang kemasan sejak tahun 2002. Tulisan peringatan yang kecil sudah dicantumkan di bagian samping bungkus rokok sejak tahun 1984 di Amerika Serikat.

Lebih dari separuh peserta survei tidak kumat merokok saat dihubungi lagi setahun kemudian, yaitu sebanyak 57,5%. Para peserta ditanya mengenai seberapa sering melihat peringatan kesehatan pada bungkus rokok sebulan sebelumnya.

Peserta juga ditanya apakah peringatan ini membuatnya berpikir tentang risiko kesehatan akibat merokok dan apakah peringatan tersebut cukup membantu mengendalikan dorongannya untuk tidak merokok lagi.
Negara tempat tinggal peserta penelitian ternyata mempengaruhi perbedaan kemungkinan untuk kambuh. Tingkat tanggapan terhadap peringatan kesehatan berbeda di setiap negara. Semakin menonjol peringatan yang dicantumkan, semakin sering diperhatikan oleh peserta penelitian.

Tingkat kekambuhan ditemukan lebih tinggi pada orang yang terpapar isyarat yang berkaitan dengan rokok, misalnya memiliki teman yang perokok. Orang yang lebih sering melihat gambar peringatan lebih cenderung kambuh, namun hubungan ini gugur ketika mempertimbangkan dorongan untuk merokok.

Tingkat kekambuhan peserta yang mengaku peringatan bergambar membantu tetap berhenti merokok adalah sebesar 41%. Sedangkan peserta yang mengatakan gambar peringatan tidak banyak membantu memiliki tingkat kekambuhan sebesar 50%.

"Penelitian ini memberikan bukti bahwa peringatan kesehatan dapat membantu mantan perokok untuk tetap menghentikan kebiasaanya. Namun cara yang membantu mantan perokok untuk tetap berhenti membutuhkan beberapa jenis peringatan. Misalnya, membuat alasan mengapa perlu menolak godaan untuk merokok lagi," kata peneliti seperti dilansir Medicalxpress.com, Kamis (26/4/2012).

Peneliti merekomendasikan agar profesional kesehatan mendorong semua orang yang telah berhenti merokok untuk mempertimbangkan peringatan pada kemasan sebagai alat yang berpotensi membantu melawan kebutuhan ingin merokok lagi.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.