Manfaat dan Khasiat Kayu Ular
Pernah mendengar kayu ular? Perlu diketahui bahwa kayu ular
memiliki banyak khasiat dan manfaat bagi kesehatan. Kayu ular yang memiliki nama
ilmiah yaitu Strychnos lucida dan banyak mempengaruhi kesehatan darah dan
menangkal penyakit yang disebabkannya. Manfaat dan khasiat kayu ular misalnya
saja sebagai penambah nafsu makan, rematik, bisul san banyak hal lainnya.
Selain hal itu akan dibahas pula klasifikasi kayu ular dan kandungan kayu ular.
Semoga hal ini dapat menambah wawasan kesehatan bagi pembaca.
Manfaat kayu ular berasal dari senyawa kimia yang terkandung
dalam kayu ular telah diketahui yaitu alkaloid (brusina, striknina), tannin
< 1%, steroid/ triterpenoid (saponin). Senyawa kimia ini dapat masuk dan
mempengaruhi jantung, hati, paru-paru, usus besar, dan usus kecil, sedangkan
efek farmakologisnya yaitu memiliki rasa pahit.
Kayu ular dilaporkan berkhasiat sebagai obat penambah nafsu
makan, rematik, sakit perut, bisul, kurap, radang kulit bernanah, dan mengatasi
gula darah, khasiat kayu ular juga sebagai tumbuhan obat tradisional yang dapat
menyembuhkan penyakit diabetes mellitus
Persebaran Kayu Ular
Kayu ular tumbuh di tempat berbatu serta beriklim kering.
Tanaman ini berukuran kecil seperti tanaman jeruk nipis. Tempat tumbuh tanaman
ini terbatas antara lain di Jawa Timur, Pulau Roti, Pulau Timor, Pulau Wetar,
dan Maluku Tenggara. Biasanya lokasi tumbuh pada ketinggian 0-500m dpl.
Morfologi Kayu Ular
Secara morfologi kayu ular merupakan pohon kecil bercabang
tidak teratur, tegak, tinggi mencapai 12 m, tumbuh liar di hutan dekat pantai.
Kayunya keras dan kuat.
Daun tunggal, bertangkai, letak berseling, bentuk oval, tepi
rata, ujung runcing, panjang 6-12 cm, lebar 3,5-8,5 cm. Bunga ke luar dari
ujung tangkai, buah bulat, diameter + 4 cm, warna kuning kemerahan.
Batangnya mempunyai kayu yang keras dan kuat berwarna kuning
pucat dan tidak berbau. Dan seluruh bagian tanaman ini rasanya pahit.
Klasifikasi Kayu Ular
- Regnum : Plantae
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Gentianales
- Famili : Loganiaceae
- Genus : Strychnos
- Spesies : Strychnos lucida
Kandungan Kayu Ular dan Manfaat Kayu Ular
Kayu ular mengandung alkaloid (brusina dan striknina),
tannin , steroid/ triterpenoid (saponin). Pada bagian biji dan kayu tanaman ini
mengandung zat alkaloida yang mempunyai daya mikroba dan juga sebagai
antioksidan.
Selain itu, zat tannin dan galat, bermanfaat sebagai penurun
panas, melancarkan air seni, dan antiradang. Saponin (steroid dan triterpenoid)
dapat menurunkan kadar gula darah dengan salah satu mekanismenya yaitu
menghambat pelepasan enzim α-glukosidase yang berasal dari pankreas.
Pada sebagian masyarakat kayu ular juga dimanfaatkan untuk
menyegarkan muka, membangkitkan nafsu makan, obat rematik (nyeri persendian),
sakit perut, bisul (obat luar), kurap (obat luar), dan radang kulit bernanah
(obat luar). Di samping itu kayu ular juga memiliki sifat khas pahit
mendinginkan, melancarkan peredaran darah, membersihkan darah, dan beracun.
Kayu ular mempunyai kandungan alkaloid yang mencakup senyawa
bersifat basa mengandung satu atau lebih atom nitrogen biasanya dalam gabungan,
sehingga merupakan bagian dari sistem siklik. Alkaloid digunakan secara luas
dalam bidang pengobatan, walaupun seringkali beracun bagi manusia. Uji
sederhana, walaupun tidak sempurna untuk alkaloid dalam daun atau buah segar
adalah rasa pahitnya di lidah.
Selain bermanfaat untuk menurunkan gula darah, saponin juga
bermanfaat sebagai sumber anti bakteri dan anti virus, meningkatkan sistem
kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, dan mengurangi penggumpalan darah.
Kandungan alkaloid dan saponin dalam kayu ular juga dapat berfungsi sebagai
antioksidan. Saponin adalah senyawa surfaktan. Dari berbagai hasil penelitian
disimpulkan, saponin bersifat hipokolesterolemik, imunostimulator,
hipoglikemik, dan antikarsinogenik.
Saponin adalah jenis glikosida yang banyak ditemukan di
dalam tumbuhan. Saponin memiliki karakteristik berupa buih sehingga ketika
direaksikan dengan air dan dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat bertahan
lama. Saponin mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter.
Saponin memiliki rasa pahit menusuk dan menyebabkan bersin
serta iritasi pada selaput lendir. Saponin bersifat racun bagi hewa berdarah
dingin dan banyak diantaranya digunakan sebagai racun ikan. Saponin yang
bersifat keras atau racun biasa disebut sebagai sapotoksin.