Bagaimana Anda Menilai Shalat Dari Sudut Pandang Batin?
Sebuah tulisan dari sahabat Alfatri Adlin ini sangat
menggugah hati kita. Bagaimana tidak seperti apakah kita menjalani dan
merasakan shalat dalam kehidupan kita sehari-hari. Bagaimana anda menilai
shalat dari sudut pandang batin. Sebuah sentilan kecil dibagikan Kiai Muchtar
Adam pemimpin pesantren Babussalam di Dago Bandung. Semoga menjadi bahan
renungan yang bermanfaat bagi kita dan memberi inspirasi menjalankan shalat
dari sudut pandang yang berbeda.
Setelah acara Studium Generale tentang apa itu thariqah di
Pesantren Babussalam, Mursyid saya, bersama para saliknya, bercakap-cakap akrab
dengan Kiai Muchtar Adam. Lalu, sore harinya, saat Pengajian Hikmah Al-Quran,
Mursyid saya menceritakan kembali sepenggal percakapan beliau dengan Kiai
Muchtar Adam.
Mursyid saya menceritakan bahwa Kiai Muchtar Adam berkata
'ada orang yang malah merasa plong setelah shalat.' Mursyid saya membenarkan
dan menjelaskan bahwa itu adalah ciri orang-orang yang merasa shalat itu malah
menjadi beban bagi dirinya. Seseorang yang gandrung dan senantiasa bersemangat
mencari jalan kembali kepada Allah malah akan senang dan bahagia saat waktu
shalat tiba, karena di momen itulah dia bisa beraudiensi dengan Allah Ta'ala.
Bukannya malah buru-buru ingin segera mengakhiri shalatnya dan merasa plong
setelah shalat, seperti hilang beban.
Mursyid mengingatkan bahwa hati manusia itu di antara Dua
Jari Allah Ta'ala; kadang dibuat-Nya kita gandrung beribadah, namun di kali
lain dibuat-Nya hati kita malas beribadah. Jangan ikuti naik turunnya hati
tersebut, karena itu cara Allah menguji kesungguhan niat kita dalam berjalan
dan mencari jalan kembali kepada-Nya. Milikilah tekad yang kuat untuk tetap
kembali dan kembali lagi, untuk beribadah dan sujud kepada-Nya. Dan banyaklah
meminta, agar Allah Ta'ala berkenan memberi kita hati yang gandrung kepada-Nya
dan khusyu dalam beribadah, dan bukannya malah mengamini kemalasan hati. Karena
Allah menguji kesungguhan kita dengan naik turunnya hati dalam mencari-Nya.
Duh, kena banget buat saya.... T_T
Wallahu'alam bishawwab....